Saturday, January 3, 2009

Oh My "SIM"...

Inilah pengalaman usahaku dalam mendapatkan SIM. Yap… SIM yang dimaksud adalah Surat Izin Mengemudi. Berhubung ini adalah hari-hari liburan Natal dan Tahun Baru, aku memutuskan untuk membuat SIM A. Kenapa? Karena tentu saja aku belum punya SIM A. Jadi tanggal 31 Desember kemaren aku dan ortu-ku ke t4 pembuatan SIM, yaitu di Samsat Sleman. Awalnya, dalam membuat SIM ini aku mau menggunakan jalur prestasi (baca:jalur tanpa tes, dengan mebayar sejumlah uang ekstra [semacam “amplop” gtu lah…]), tapi karena ketua di sana baru aja ganti, maka tidak bisa menggunakan jalur tadi atau jasa calo. FYI: kalau pakai calo bisa sehari jadi tanpa tes. Yah akhirnya diputuskanlah menggunakan jalur biasa dengan ujian. Hari itu aku mengikuti ujian tertulis. Setelah menunggu masuk ke ruang ujian dengan kepanasan (entah kenapa hari itu panas) dan bau yang kurang sedap, karena deket banget ma WC, akhirnya aku masuk ke ruangan yang aku tunggu2.Bukan karena mau ujian, tapi karena


dingin kena AC MyEm0.Com serasa mendapatkan angin segar. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena langsung LJK (kaya ujian semester kemaren aja) dan soal dibagikan. Soalnya ada 30 pilihan trio (karena pilihannya A, B, dan C jadi namanya trio bukan ganda) dan batas tuntasnya adalah 60. Kebanyakan soalnya itu berupa “kasus” mengenai jalan raya dan juga pertanyaannya kebanyakan berbunyi “mana yang harus didahulukan jalan?”. Yah... lancar2 aja waktu soal2 awal, tapi makin ke belakang makin susah. Contohnya soal ini

“Undang-undang perkereta apian di Indonesia di atur dalam undang-undang no brp?”

A. No. 13 tahun 1992
B. No. 14 tahun 1992
C. No. 15 tahun 1992

Dengan perasaan tanpa bersalah aku menjawab C, kenapa? alasannya gampang, karena aku di sekolah no. urut 15. Gubrak... MyEm0.Com


Ada kejadian unik waktu selesai tes dan aku menunggu hasil tes di luar. Tiba-tiba, cewek yang ada di sebelahku waktu ujian teori ngomong gini sambil jalan ke arahku

“Gimana tadi tesnya?” katanya
Spontan kujawab, “Susah soalnya!”

Ternyata dia tanya ke cewek yang duduk di deketku waktu di ruang tunggu. Dan mereka ngomong2an habis itu. Gubrak!!! Wah2… salah jawab pertanyaan nih aku. Langsung dengan muka tanpa bersalah aku pura2 gag taw aja dan berharap cewek tadi gag denger jawabanku.

Setelah beberapa lama, akhirnya hasilnya keluar juga dan aku mendapat nilai 70. Gag sia2 teori keberuntunganku dalam menjawab soal (baca:ngawur) berhasil juga. MyEm0.Com. Dan akupun pulang dan menunggu buat ujian praktek tanggal 2 Januari. Yang artinya aku harus menunggu selama 1 tahun dari 31 Desember 2008 sampai 2 Januari 2009. Lamanya… (aku yang bodoh atau sapa nih?)

***

Hari itu tiba juga, saatnya aku ujian praktek. Setelah pengarahan, dimulailah ujian praktek itu yang diikuti 5 orang, dan ternyata aku mendapat urutan no.2. Tapi 2 orang diantaranya tidak bawa mobil, dan ternyata mereka yang didahulukan karena meminjam mobil di sana. Setelah menunggu 2 orang itu, tentu saja artinya aku harus menunggu 1 orang lagi. Tapi benar-benar suatu keberuntungan, mobil orang yang mau ujian itu gag mau jalan mesinnya alias mogok, artinya langsung ke giliranku. hehehe.

Ujiannya ada 5 materi, parkir mundur dari kiri dan kanan, parkir maju dari kiri dan kanan, dan terakhir berhenti di tanjakan. Waktu parkir itu ada palang yang tidak boleh jatuh sewaktu mobil masuk ke sana. Yang paling penting tidak boleh mengulang kesalahan 3 kali. Dan akhirnya tibalah giliranku, inilah kronologi ujianku:

Soal pertama, ujian parkir mundur dari kanan. Begitu sampai posisi mau mundur dan setelah mencoba parkir di antara palang, ternyata mobilnya hampir menyenggol palang dan disuruh mengulangi. Gagal sekali… Duh, harus lebih hati-hati nih. Dan akhirnya aku berhasil. Hore…

Soal kedua, ujian parkir mundur dari kiri. Sama prosesnya, dan lagi-lagi ketika mundur kali ini tidak hanya menyenggol palang, tapi sampai membuatnya jatuh. Gagagl dua kali. Dan setelah mengulang akhirnya berhasil. Hore… (lagi!) Dan aku mendapat pesan dari polisi itu

“Hati-hati tinggal sekali lagi lhoh, kalau gagal mengulang tiga hari lagi” pesannya.

Lanjut… Soal ketiga, ujian parkir maju dari kiri. Karena tinggal mempunyai satu kali kesempatan gagal, maka saya dengan keringat terus menetes (hari itu lagi-lagi panas, meskipun hujan tapi aku merasa kepanasan) dan dengan megeluarkan seluruh tenaga dan pikiran, dan kali ini akhirnya… palang kembali tidak bersahabat dan menjatuhkan dirinya untuk ketiga kalinya. “TTOOOKK” bgtulah kira-kira bunyi palang yang jatuh dan tentu saja MyEm0.Com aku GAGAL dalam ujian praktek… Tidak… MyEm0.Com

***
Besoknya di jam yang sama aku dateng lagi ke sana. Buat apa? Tentu saja bukan mau jadi polisi, tentu saja aku dateng lagi buat ujian ualng SIM A, karena aku gagal pada ujian pertama, huhuhuhu. Setelah bertemu pengujinya yang kemaren aku melakukan ujian praktek ulang. Katanya sih mau “dibantu” dalam ujian kali ini. Caranya? Palang tempat ujian praktek kemaren di buat lebih lebar banyak… hohohohow *ketawa licik* MyEm0.Com. Tentu saja kali ini aku tidak merasa kesulitan dan sukses di semua soal yang kemaren diujikan tanpa menjatuhkan palang sekalipun. Akhirnya gag nyangka kerja kerasku selama ini dengan bertapa tujuh hari lima malem (emang bisa?), dan dengan sedikit “bantuan” akhirnya aku LULUS MyEm0.Com. Terima kasih semuanya!!! hohohow.

Habis selesai ujian, nunggu buat ngambil formulir dan waktu ngisi formulir aku menggunakan bolpen jenis boxy, yang waktu ngisi kuitansi kan ada berlembar-lembar gtu. Bodohnya karena pake boxy, harusnya sekali nulis di lembar pertama, lembar selanjutnya langsung sama dengan lembar pertama karena ada semacam karbonnya. Tapi gara-gara pake boxy jadi gag nembus deh. Akhirnya aku mencari bolpen lain dan sukses… tidak ketemu bolpen lainnya. Mulai deh aku tengok kiri-kanan, depan-belakang, kaya orang ilang di pasar aja. Akhirnya kuputuskan untuk minjem bolpen kepada bapak-bapak yang duduk di ruang tunggu dekatku. Dan akhirnya bisa juga. Hore!

Setelah ngisi, lalu foto SIM. Waktu foto SIM ini sebenernya aku seh pengen narsis gtu fotonya, tapi nanti polisinya malah kaget dan mencabut permohonan SIM-ku kan jadi repot jadi aku pasang muka biasa aja. Singkat cerita akhirnya SIM-ku jadi, hal pertama yang aku lakukan adalah… melihat fotoku… hehehe… ternyata gag seperti SIM C yang lalu. Kalau dulu Cuma diambil mukanya aja, kali ini badannya dikelihatanin dikit. Wah… taw gtu tadi tanganku harusnya membentuk “peace” gtu biar kelihatan keren dan beda daripada yang laen MyEm0.Com hahaha.

Bgtulah kira-kira hasil perjuanganku mendapatkan SIM A yang berhasil menguras tenaga dan pikiran. Kesimpulan saya hanya satu : Ujian Praktek Susah!!! AAAAHHHHHH… MyEm0.Com

pesan tambahan: kalau gagal ujian praktek silahkan tiru cara saya dan anda akan berhasil dalam ujian praktek, tentunya dengan menambah sedikit uang ekstra. hohohow… (tidak baik untuk ditiru, tapi sangat berguna untuk diadaptasi (sama aja…))

dashite

1 comment:

  1. hooo..
    ternyata ini toh yang anda maksud waktu itu...
    XD

    ReplyDelete

Commentnya...

Template by:
Free Blog Templates