Wednesday, December 10, 2008

John Q

Ini adalah semacam resensi dari Film John Q...

***

Pertama, Ketika John Q menjual barang-barangnya, dia pertama-tama menjual sofa, lalu TV, dan terakhir cincin pernikahannya. Hal yang menarik disini adalah John Q benar-benar membuat suatu skala prioritas barang-barang yang akan dijualnya itu. Dia mempertimbangkan faktor-faktor seperti apa akibatnya ketika barang itu tidak ada, dan pengaruh psikologis apa yang muncul ketika dia tidak memiliki barang itu lagi. Dimulai dari barang yang tidak penting sampai barang yang sangat penting bagi dia satu persatu dia jual. Ketika menjual sofa, dia akan merasa tidak bisa beristirahat, lalu ketika menjual TV dia akan merasa tidak bisa mendapat hiburan, dan terakhir ketika dia menjual cincin pernikahannya, dia akan merasa kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Hal itu seperti sudah dipertimbangkan masak-masak oleh John Q. Hal inilah yang sangat mengesankan karena memberi pelajaran bagi kita untuk membuat semacam skala prioritas hal-hal apa yang akan kita lakukan.



Kedua, Ketika di dalam gereja, John Q diajak oleh anaknya untuk menonton pertandingan base ball. Padahal kebaktian saat itu belum selesai. Dan John Q memilih untuk tetap tinggal dalam gereja tersebut. Hal ini ditunjukkan perkataan John Q dalam nyanyian di gereja itu yang berbunyi “Yes, Jesus Love Me”. Artinya John Q tetap tinggal dalam gereja dan Yesus mencintai dia sama seperti sepotong lirik lagu di atas. Hal yang menarik di sini adalah John Q berhasil memilih pilihan yang tepat, dan menurut saya iyu yang terbaik, dengan tetap tinggal di gereja. Hal ini memberi pelajaran bahwa kita dalam memilih suatu pilihan itu haruslah memilih pilihan yang terbaik dan jangan sampai kita salah memilihnya.
Ketika John Q sebelum melakukan keinginannya untuk bunuh diri agar jantungnya dipakai buat Mike, dia menelepon Mike dan Denise untuk menghibur Mike juga menyampaikan kabar bahwa jantung Mike sudah ada penggantinya (jantung John Q sendiri). Di dalam pembicaraan John Q dengan Mike disitu terasa sekali situasi kekeluargaan yang sangat erat dan harmonis. Terlihat sekali bagaimana cinta kasih bapak kepada anaknya yang sampai mau mengorbankan nyawanya demi anaknya. John Q masih bisa menghibur Mike dengan senang dan John Q yang dengan sangat terbeban tetapi dengan ikhlas mau memberikan jantungnya sendiri untuk dipakai Mike demi kelangsungan hidupnya. Di dalam percakapan telefon itu dan didengar oleh banyak orang karena disadap teleponnya dan ditayangkan dalam TV. Ekspresi orang-orang yang melihat tanyangan itu sangatlah sedih dan merasa peristiwa John Q menelepon Mike itu sangat menyentuh hati mereka. Yang mengesankan adalah bahwa ternyata begitu besar kasih orang tua pada anaknya yang dengan tulus ikhlas mau memberikan segala sesuatu yang dia punya tanpa mengharapkan balasan dari anaknya. John Q mau memilih untuk mengorbankan nyawanya bagi anaknya daripada nyawa anaknya sendiri yang hilang.

Visi dan Misi John Quincy Archibald dan Letnan Frank Grime adalah:
1. John Quincy Archibald
• Visi : menyelamatkan anaknya (Mike) yang terkena penyakit jantungnya membesar dan harus dilakukan operasi transplantasi jantung. Maka John Q harus mencari dana untuk biaya operasi dan harus mencari jantung baru untuk Mike.
• Misi : menjual semua barang miliknya untuk biaya operasi Mike dan juga untuk memasukkan nama Mike ke dalam daftar penerima transplantasi jantung.
2. Letnan Frank Grime
• Visi : membuat situasi yang kritis akibat penyanderaan yang dilakukan oleh John Q, menjadi situasi yang normal.
• Misi : Melakukan pendekatan dengan jalan damai dengan John Q lewat Handy Talkie (HT), dan melakukan negosiasi dengan John Q. John Q melepaskan tawanan dan sebagai gantinya nama Mike akan berada di daftar penerima transplantasi jantung.

Jika saya menjadi John Q dengan keadaan hanya memiliki uang 1000 dolar, saya akan melakukan beberapa cara untuk mendapatkan uang. Sebagian dari uang itu akan saya pakai untuk membuat suatu usaha kecil-kecilan yang menghasilkan laba yang besar dalam waktu yang singkat. Juga saya akan memasang iklan di jalan-jalan yang intinya meminta sumbangan untuk biaya operasi. Saya juga akan berkeliling-keliling untuk mencari dana dari lembaga-lembaga sosial, donatur-donatur, teman-teman saya untuk sedikit meringankan dana dalam bentuk meminjamkan uang atau bahkan memberi uang. Terakhir saya akan menjual barang-barang yang sekarang ini saya anggap kurang berguna dan uang-uang yang terkumpul itu nantinya dapat untuk membiayai operasi Mike dan jika ternyata uang itu masih kurang, salah satu jalannya adalah memohon kepada pihak rumah sakit untuk menekan biaya operasinya agar uang yang sudah terkumpul dapat digunakan untuk membayar. Terakhir ketika permohonan untuk keringanan biaya tidak dipenuhi, maka saya akan mencari rumah sakit lain yang memberikan fasilitas yang sama tetapi dengan biaya yang lebih murah. Dan tidak lupa juga saya akan berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan Mike dari penyakitnya dan dapat kembali beraktifitas seperti semula. Mike harus sembuh karena dia adalah anak satu-satunya dari John Q, sehingga sebisa mungkin saya sebagai John Q akan melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk menyembuhkan Mike.

3 Nilai yang bisa diambil dalam film John Q:
1. Pengorbanan
John Q dengan rela berkorban untuk melunasi pembayaran pengobatan anaknya di rumah sakit yang jumlahnya mahal, John Q rela untuk melakukan apa saja, termsuk menual barang-barangnya. Dia rela untuk menjual TV, juga cincin pernikahan (padahal dalam budaya orang kulit hitam, cincin pernikahan itu sangat beharga nilainya tapi John Q tetap rela untuk menjualnya). Tanpa adanya rasa rela berkorban di dalam hati John Q ini, dia pasti tidak mau mengoperasi anaknya karena mahalnya biaya, dan dia pasti lebih memilih anaknya untuk tidak dioperasi dan hanya menunggu waktu saja untuk meninggal. Tetapi John Q tidak berbuat demikian dan memilih untuk mengorbankan apa yang dia punya termasuk nyawanya. Dia juga rmau mengorbankan nyawanya agar jantungnya diambil dan diserahkan kepada anaknya agar anaknya tetap hidup.
2. Cinta Kasih Ibu Pada Anaknya
Ibu dari Mike (Denise) sangat mencintai anaknya dengan tulus. Hal ini dapat dilihat ketika Mike sedang berada di rumah sakit dan dia dalam keadaan lemah, Denise dengan setia menemaninya. Juga waktu Mike dalam keadaan sadar, Denise menghiburnya. Hal itu menunjukkan betapa besar cinta kasih orang tua pada anaknya yang diwujudkan dalam bentuk setia menemaninya waktu sakit. Tanpa adanya cinta kasih, pasti Denise memilih untuk tidak menemani Mike dan menyerahkannya saja pada suster atau petugas yang ada di sana. Tentu saja Denise bisa melaukannua itu tapi dia tidak mau dan memilih untuk menemani Mike di rumah sakit. Sungguh indah rasanya jika dalam keluarga itu terdapat cinta kasih ini.
3. Keberanian
John Q, memiliki rasa keberanian yang sangat besar, dia dengan berani melakukan aksi penyanderaan di dalam rumah sakit yang berakibat situasi menjadi “rusuh” dan banyak polisi mengepung dia. Dia dengan berani melakukannya itu karena di ingin Mike mendapat jantung baru dan Mike harus dimasukkan ke daftar penerima tranplantasi jantung di urutan pertama agar nyawanya terselamatkan. Sehingga dengan bermodalkan keberanian, John Q rela untuk melakukan hal tersebut. Juga John Q dengan berani ingin melakukan aksi bunuh diri dengan tujuan jantungnya nanti dapat dipakai oleh Mike sehingga Mike selamat dan tidak meninggal. Tanpa keberanian, John Q pasti tidak akan melakukan hal-hal di atas dan John Q pasti akan memilih untuk menyerah pada keadaan, tetapi John Q tidak memilih hal tersebut dan dengan berani mengambil segala resiko yang ada.

dashite

0 comments:

Post a Comment

Commentnya...

Template by:
Free Blog Templates