Yah... Akhirnya saya nonton juga nih Film. Tepatnya di 21, Amplas, Jogja, jam 15.30. Tapi ngantrinya dari jam 12 (awalnya mau nonton laskar pelangi, tapi berhubung habis yah uda gag jadi. Akhirnya jam 13.15 nonton Cinlok habis itu nonton CHIKA. Berhubung saya tidak ada teman nonton, maka saya sendiri (ya iya lah...)
Setelah nonton Cinlok di tempat yang sama, saya pindah ke studio 5 karena mau nonton Chika. Sebelum nonton kok saya lihat ada cewek yang mirip ma pemain utamanya yah (Sharon Jessica) tapi gag mirip2 amat juga sih, Tapi sempet kagum juga. Heheheh... Nah, saya masuk pertama loh (bangga?). Akhirnya masuk dan cari tempat duduk di C. Karena orang pertama yang masuk, tentu saja masih sepi dan kosong semua tempat duduknya,
kalau ada yang nempatin serem bgt tuh... Akhirnya cerita dimulai... Eh... film dimulai maksudnya.
Pertama2 film dimulai, menceritakan masa lalu Chika (Sharon Jessica) yang bahagia, mulai dari kelinci yang mati, bikin komik, punya pacar, dll. Sampai suatu hari dia uda janjian ma pacarnya bwat makan es krim, dan papa-mamanya naek pesawat ke Surabaya. Setelah Chika pulang, ada berita kalau pesawat yang dinaikin mereka jatuh papa-mamanya meninggal. Mulai saat itu hidup Chika hancur... Mulai dari pacarnya yang minta putus, sampai komiknya di tolak penerbit. Untuk menghapuskan kesedihan, mereka akhirnya pindah rumah. Di rumah pertama ini Chika langsung dapet masalah, buku desain kakaknya ketinggalan, padahal itu mau dikasih ke Yoza yang mau ke New York dan Chika disuruh nganter bukunya ke kantor kakaknya. Di jalan taksi gag ada, sampai ada taksi yang berhenti di lampu merah dan Chika masuk dan bertemu cowok yang mulai saat itu membuat hidup Chika tidak terduga. Setelah bertengkar dan mengakibatkan handycam cowok itu rusak, dan kakinya kena ban. Lucu banget waktu itu, dialognya kaya gini:
"kayanya ban saya nginjek sesuatu" tanya pak sopir taksi sambil jalanin taksinya.
"stop2x... Itu nginjek kaki orang pak. Mundur2x...". kata Chika.
"ya..." pak sopir sambil mundurin taksi, sementara cowok itu lompat-lompat kesakitan.
"Stop2x pak..." teriak Chika. Tapi terlambat karena taksinya kelewatan mundurnya dan akhirnya nabrak deh. "Sekarang nabrak orang pak..." katanya polos...
Begitu Chika turun dari taksi trus manggil2 cowok itu supaya sadar, eh taksinya pergi karena mungkin takut kena kasus nabrak orang. Karena gag punya tumpangan dan minta bantuan, Chika bermaksud memberhentikan truk. Tapi truknya gag berhenti dan Chika minggir, wih malah di tabrak sedan...
Akhirnya mereka (Chika dan cowok itu yang belakangan ini diketahui namanya Yoza), dirawat di rumah sakit. Dan setelah sadar, Yoza meminta pertanggung jawaban untuk mengganti handy cam yang rusak. Ternyata Chika beranggapan Yoza yang ketabrak tadi tuh Yoza yang dimaksud kakaknya. Jadi dia ngebolehin aja dia nginep di rumahnya berhubung Yoza maksa terus dan ngaku kalau uda telepon kakaknya. Paginya, kakaknya Chika nelfon kalau Yoza itu baru aja dari butiknya, trus mau mampir ke rumah. Begitu Chika liat Yoza yang nginep di rumahnya masih tidur, dia jadi bingung, dan ternyata Yoza yang dimaksud bukan itu. Alias salah orang... Akhirnya Chika ngusir dengan cara nyemprotin obat nyamuk ke matanya (sadis...). Akhirnya Chika ma kakaknya pindah rumah lagi. Dan Yoza nyari rumahnya dan ternyata Chika dah pindah.
Sampai di rumah barunya, bagus bgt rumahnya, Chika ma kakaknya diundang makan ma tetangga sebelah. Begitu masuk rumah tetangganya, ternyata tetangga mereka punya anak cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Yoza. jadi Chika tuh pindah rumah tapi malah pindah ke depan rumahnya Yoza. Tapi berhubung matanya ditutup gara2 dulu disemprot obat nyamuk ma Chika, jadi dia gag bisa liat Chika. Dan setelah makan, Yoza membuka matanya dan melihat Chika yang udah keburu kabur dan Yoza mengejarnya. Karena tidak dapat mengejar, Yoza ngelempar kerikil, dan dibales ma Chika pake batu besar dan ngelempar ke Yoza, tapi gag kena malah kena mobil mamanya Yoza (BMW loh...). Akhirnya mereka lari, dan... mereka menjalani berbagai masalah dan berbagai cerita yang tertulis dengan pena emas dan tidak dapat dilupakan (sok puitis...). Pengen taw kelanjutannya? Apakah Chika berhasil menemukan kembali kebahagiannya? Tonton aja film-nya sendiri dan jangan membajak. Hargai kreatifitas anak bangsa (aslinya males nulis...)
Beberapa hal penting
Film ini kekuatannya ada pada rumah. Entah kenapa rumah dari semua adegan yang ada di rumah tuh bagus-bagus. Pertama, Rumah tua di daerah menteng. Emang sih gag mewah, tapi artistik bgt, banyak pohon ma ada ayunan lagi. Kedua, rumah gag jelas dimana, tamannya bagus bgt tuh. Ada adegan dimana Chika baca surat dari penerbit. Dan bagus bgt ada effect daun ma bunga ke tiup angin. Ketiga, rumah mewah, modern bgt. Aku aja liatnya bengong. Rumah kok bagus bgt tha ini. Lokasinya di salah satu perumahan di Jakarta, yang saya tidak tahu namanya. Pokoknya asli bagus bgt rumahnya...
Waktu adegan di Venice, Italy tuh bisa bagus bgt. Mungkin sutradara ingin menonjolkan keindahan Venice, tapi tanpa mengurangi peran tokohnya. Di sini lah salah satu kelebihan film ini...
Film ini ibarat nasi goreng. Di dalam film ini banyak bahan-bahan yang dicampur. Ada unsur komedinya, romantis, sedikit horror (dikit bgt nih. ya iy lah) dan smuanya pas bgt. Tanpa membuat makna dari film ini hilang.
Shoot anglenya bagus, meskipun ada beberapa shoot yang sudah menjadi andalan sinetron. Yaitu Shoot diputer-puter mengelilingi tokoh... Taw kan maksudnya? Tapi lainnya bagus bgt camera take-nya... Salut2x...
Tentang Musik... Musik yang digarap POTRET nih not bad. Biasa lah tipenya Melly, easy listening. Trus penempatan musik pada adegan sangat cocok dan tidak mengganggu penonton dalam menonton.
Pesan moral. Sebenernya bagus bgt pesan moral dari film ini. Ada di awal film ma akhir film. Kita harus melupakan smua kesedihan kita, dan terus bergerak maju, melangkah ke depan. Jadi kalau ada masalah di hidup kita tuh jangan dipikirin lama-lama, semangat untuk menjalani hidup...
Beberapa kesalahan dalam film ini: Waktu Chika ma kakaknya pindah rumah pertama kali, ada adegan di mobil yang menurut saya kok mobilnya gag jalan. Tapi dalam film itu setelah ngobrol, tiba-tiba kakaknya Chika ngomong "dah sampe...". Padahal jelas2 mobilnya gag jalan. Menurut saya effect-nya kurang bagus waktu itu.
Trus waktu adegan di taman seribu bunga, jelas2 Yoza waktu masuk situ hujan-hujanan dan disusul Chika. Tapi waktu Chiak ketemu ma Yoza di pondok taman itu kok baju Yoza kering? Kok bisa? Kan uda kehujanan.
Waktu adegan Chika ma Yoza ciuman di bawah jembatan di Venice, Italy. Baju Chika pake gaun putih, sedangkan sebelumnya pake baju daster biru. Tapi kok waktu naek kapal bisa ganti? Awalnya aku pikir cuma ganti, tapi adegan habis itu Chika kembali lagi pakai daster biru. Gimana ini? Apakah Chika ganti baju bwat naek gondola (kapal di sungai) aja? Buat apa coba...
0 comments:
Post a Comment
Commentnya...