Wednesday, December 31, 2008
Tahun Baru.... Semangat Baru...
Tahun Baru biasanya orang-orang pada mempunyai Resolusi. apakah itu?
Read More
href=http://www.myem0.com/emoticon/baby-mickey-mouse/>src=http://i269.photobucket.com/albums/jj72/myem0/01/onion-emoticon-031.gif
border=0 alt=MyEm0.Com> Resolusi bisa dipisah menjadi Re, So, dan Lusi. Re artinya kembali, So artinya juga, dan Lusi adalah nama orang. Jadi secara keseluruhan Resolusi artinya adalah semacam niat dan harapan untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu (kok gag nyambung yah?). Jadi resolusi itu semacam daftar “To-do List” dalam setahun gtu lah. Pasti pada punya resolusi tahun baru kan? Nah saya juga punya, ini beberapa resolusi, yaitu:
Become more humble
Lulus SMA dengan nilai yang bagus
Masuk Universitas yang bagus, kl bisa dapet beasiswa ke Luar Negeri
Belajar Bahasa Jepang
Blog makin rame
Semoga semangat tahun baru ini dapat memotivasi kita untuk menjadi “a better person”…
href=http://www.myem0.com/emoticon/baby-mickey-mouse/>src=http://i269.photobucket.com/albums/jj72/myem0/01/onion-emoticon-027.gif
border=0 alt=MyEm0.Com>
dashite
Read More..
Some New Year Quotes
Read More
Mark Twain
New Year's is a harmless annual institution, of no particular use to anybody save as a scapegoat for promiscuous drunks, and friendly calls and humbug resolutions.
Brooks Atkinson
Drop the last year into the silent limbo of the past. Let it go, for it was imperfect, and thank God that it can go.
Bill Vaughan
Youth is when you're allowed to stay up late on New Year's Eve. Middle age is when you're forced to.
P. J. O'Rourke
The proper behavior all through the holiday season is to be drunk. This drunkenness culminates on New Year's Eve, when you get so drunk you kiss the person you're married to.
Jay Leno
Now there are more overweight people in America than average-weight people. So overweight people are now average… which means, you have met your New Year's resolution.
James Agate
New Year's Resolution: To tolerate fools more gladly, provided this does not encourage them to take up more of my time.
Eric Zorn
Making resolutions is a cleansing ritual of self assessment and repentance that demands personal honesty and, ultimately, reinforces humility. Breaking them is part of the cycle.
Bill Vaughan
An optimist stays up until midnight to see the New Year in. A pessimist stays up to make sure the old year leaves.
Charles Lamb
New Year's Day is every man's birthday.
Oprah Winfrey
Cheers to a New Year and another chance for us to get it right.
Mark Twain
New Year's Day… now is the accepted time to make your regular annual good resolutions. Next week you can begin paving hell with them as usual.
Judith Crist
Happiness is too many things these days for anyone to wish it on anyone lightly. So let's just wish each other a bile-less New Year and leave it at that.
Anonymous
Many people look forward to the New Year for a new start on old habits.
Joey Adams
May all your troubles last as long as your New Year's resolutions!
Anais Nin
I made no resolutions for the New Year. The habit of making plans, of criticizing, sanctioning and molding my life, is too much of a daily event for me.
Oscar Wilde
Good resolutions are simply checks that men draw on a bank where they have no account.
Robert Paul
I'm a little bit older, a little bit wiser, a little bit rounder, but still none the wiser.
Anonymous
A New Year's resolution is something that goes in one Year and out the other.
Leonard Bernstein
From New Year's on the outlook brightens; good humor lost in a mood of failure returns. I resolve to stop complaining.
G. K. Chesterton
The object of a New Year is not that we should have a new year. It is that we should have a new soul and a new nose; new feet, a new backbone, new ears, and new eyes. Unless a particular man made New Year resolutions, he would make no resolutions. Unless a man starts afresh about things, he will certainly do nothing effective. Unless a man starts on the strange assumption that he has never existed before, it is quite certain that he will never exist afterwards. Unless a man be born again, he shall by no means enter into the Kingdom of Heaven.
dashite
Read More..
Sunday, December 21, 2008
Raport dan Libur
***
Yang menarik di sini adalah, waktu ada pengumuman seperti itu di aula, sebagian besar siswa malah senang dan menurut pengamatan saya yang senang itu karena nilainya jelek sehingga senang karena proses dimarahi oleh ortunya ditunda. hehehe... Tidak termasuk saya lhoh, saya juga senang karena itu merupakan hal yang patut dimaklumi bukan karena nilainya jelek, tapi gag taw juga raport besok gmn???
Ya sudahlah... ambil positifnya... yaitu liburan ini gag mikir nilai raport, tapi mikir bwat ujian besok April... (sama aja berat...)
Intinya... Met natal all dan Tahun baru, semoga kita tidak hanya merayakan natal saja tetapi juga menghayati makna dari natal itu, jangan sampai kita lebih mementingkan kemeriahan dan lainnya tetapi melupakan ada apa dibalik natal tersebut. Juga di tahun 2009 semoga semua dapat menjadi lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya...
Monday, December 15, 2008
Chronicles of Ancient Darkness: Out Cast
Pengarang: Michelle Paver
Penerbit dan hak terjemahan: Matahati
Tahun penerbit : 2008
Lebar: 13,1 cm
Panjang: 20 cm
Tebal : 1,8 cm, 376 halaman
Buku ini merupakan seri keempat dari Chronicles of Ancient Darkness. Seri-seri sebelumnya bisa dilihat di atas (Di atas tuh…). Secara keseluruhan, Chronicles of Ancient Darkness ini membahas tentang dunia dimana Torak (tokoh utama dalam seri ini) tinggal di zaman enam ribu tahun yang lalu setelah zaman es. Tentu saja kehidupan mereka masih seputar bertahan hidup di dalam hutan dan cara bertindak merekapun masih tradisional. Cerita dalam buku ini diawali dengan bertemunya Torak dengan Aki dari klan babi hutan. Baru bertemu sebentar saja, mereka langsung berselisih dan berkelahi. Secara tidak sengaja, Aki melihat tato pemangsa arwah di dada Torak (ada di buku Soul Eater). Aki tentu saja langsung melaporkan hal ini kepada ayahnya, sang pemimpin klan babi hutan. Kabar tentang Torak yang memiliki tato pemangsa arwah itu tersebar luas ke semua klan di hutan sampai ke luar pulau. Sehingga diadakanlah siding pertemuan klan-klan yang ada untuk membahas masalah Torak ini. Dalam pertemuan itu, masalah muncul, yaitu klan serigala yang selama ini diyakini oleh Torak sebagai klannya, tidak mengakui bahwa Torak adalah bagian dari klannya. Sehingga Torak otomatis menjadi tak berklan dan saat itu juga Torak menjadi buangan yang berarti siapapun yang bertemu dia di dalam hutan berhak membunuhnya dan Torak tidak diijinkan untuk tinggal di manapun, dan dia harus terus melarikan diri. Tidak hanya para klan-klan yang mengincar Torak, tapi juga masih ada Dukun Ular yang masih mengincar nyawanya. Apakah Torak dapat meyakinkan semua klan bahwa dia bukan pemangsa arwah? Dan siapakah nantinya yang akan bertahan hidup antara, Dukun Ular atau Torak? Untuk mengetahuinya silahkan membaca buku ini dan kalau belum mulai membaca dari awal, saya sarankan untuk membacanya dari awal seri Chronicles of Ancient Darkness.
Menurut saya, keunggulan dari buku ini adalah pertama, bahasa yang dipakai pengarang itu sangatlah mudah dimengerti dan santai bahasanya. Sehingga pembaca dengan enak membacanya tanpa merasa kelelahan. Kadang pembaca terbawa oleh cerita itu dan dengan tidak terasa membaca terus dari bab yang satu ke bab yang lain. Penulis dengan cerdik selalu memberikan misteri di akhir bab sebelum berganti bab selanjutnya. Sehingga pembaca dibuat penasaran di akhir bab dan tergoda untuk melanjutkan membaca ke bab berikutnya. Kedua, meskipun buku ini adalah buku fiksi (bukan kisah nyata), tetapi pengarang dari buku ini (Michelle Paver) berusaha untuk mengalami secara pribadi hal-hal yang terjadi dalam buku yang dia tulis. Contohnya: Paver pergi ke Churchill di Kanada utara untuk mengawasi beruang kutub sebelum dia menulis “Soul Eater” yang di dalam bukunya ada mengenai Beruang Kutub. Dia juga pergi ke suatu suku untuk belajar berburu di hutan, memasang tenda, dll. Jadi apa yang dia tulis dalam bukunya itu dia alami sendiri dari pengalamannya dia dan pembaca bisa ikut merasakan dan membayangkan segala sesuatu yang ada dalam buku itu dengan mudah. Ini merupakan nilai plus dari buku ini jika dibandingkan buku fiksi lainnya. Ketiga, sudut pandang yang dipakai penulis selalu berganti-ganti sehingga pembaca tidak bosan dalam membaca buku ini. Kadang penulis menggunakan sudut pandang Torak sebagai tokoh utama, kadang pula penulis menggunakan sudut pandang serigala untuk mengamati tokoh utama, dan para manusia lainnya yang ada di hutan. Tak jarang pula penulis menggambarkan juga situasi alam untuk mendukung ceritanya.
Ada sedikit kekurangan dalam buku ini, yaitu dalam hal klimaks cerita. Memang penulis dengan bagus mengantarkan pembaca sampai ke klimaks. Tetapi ketika sampai ke klimaks, penulis terkesan terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan klimaks cerita. Menurut saya, klimaks dalam buku ini terlalu cepat yang sedikit mengurangi nilai buku ini. Tidak seperti buku fiksi lainnya yang membahas klimaks cerita dengan baik dan panjang. Tetapi meskipun terkesan singkat klimaks ceritanya, inti dari buku ini dapat tertangkap ke pembaca. Itu saja menurut saya sedikit kekurangan dalam buku ini.
Pesan moral yang kali ini ingin disampaikan penulis dalam buku ini adalah jangan menyerah dengan keadaan kita. Meskpun menurut nasib kita sudah benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa lagi, tetapi ketika kita mau berusaha dan terus berjuang, kita pasti akan berhasil melewati masa sulit ini. Tentu saja dalam kehidupan kita sendiri kita juga mengandalkan Tuhan untuk membantu kita keluar dari suatu masalah. Karena dengan usaha manusia akan sia-sia, tetapi dengan bantuan Tuhan kita akan berhasil.
Saya merekomendasikan kepada orang-orang yang suka dengan cerita fiksi khususnya mengenai petualangan, untuk membaca buku ini dari seri pertamanya sampai seri keempatnya saat ini. Bahasa yang dipakai sungguh tidak akan membuat kita untuk bosan dalam membacanya. Ayo baca buku ini dan temukan sensasi seru ketika membacanya…
dashite
Friday, December 12, 2008
Bumerang
Ibu: "Nak, kalau kamu nakal sekali trus rambut Ibu berubah jadi putih satu helai. Kamu gag mau kan Ibu berubah jadi tua sekarang?"
Anak: "Kalau gitu, kenapa rambut nenek putih semua?"
Ulangan Umum Semester
Parahnya tadi waktu ulangan, ada bagian yang suruh milih benar dan salah. Dan salah satu temanku menggunakan cara yang sangat ekstrim dan menggunakan cara yang sangat tidak patut dicontoh pada generasi muda saat ini karena dapat mengakibatkan suatu akibat yang tentu saja tidak kita harapkan terjadi (halah!). Bukan dengan mengetik REG
Selama ulangan umum yang diawali dengan pelajaran yang menjadi "favorite" anak IPA selain fisika tentunya, yaitu Matematika. Hhhuuuuaaa... Karena sulitnya pelajaran ini, sehari sebelumnya meskipun libur, ada semacam tutorial dari teman yang dianggap pintar supaya mengajari teman-temannya. Tentu saja yang mengajari itu bukan saya, dan saya berniat datang pada H-1 ulangan semester itu. Pada hari H, sebagai pemanasan pelajarannya adalah Religiositas dulu. Bahannya menurut keputusan wakasek kurikulum adalah 1 semester, tapi berhubung hari itu pelajaran Religiositas ada bersama Matematika, jadi tentu saja Religiositas jadi anak tiri dan saya hanya belajar semester dua saja. Dan beruntungnya soal Religiositas yang keluar cuma semester 1 setelah mid saja. Karena lagi niat-niatnyas aat itu, folio 4 lembar aku gunakan semua full kurang beberapa baris saja saat itu dengan tulisan jawaban tanganku. Entah sama gurunya dibaca apa nggak, mungkin kalau lagi males lihat punyaku, langsung deh dikasih nilai 90 (selama ini belum pernah sih dapet nilai 90 dalam pelajaran Religiositas, maksimal 85…). Begitu selesai akhirnya bel jam kedua mulai (perasaan cepet bgt… Padahal 30 menit habis ulangan semester jam pertama) dan ketika soal Matematika dibagi langsung deh, soal Matematika sebanyak 40 soal itu aku kerjakan dengan cukup memeras otakku. Begitu liat soal mengenai luas integral, langsung deh aku tinggal coz lagi males ngitung waktu itu, akhirnya soal matriks ma vektor dulu yang aku kerjakan yang cukup mudah. Dan cara itu sungguh sangat efektif menurut saya karena terbukti nilai saya mendapat 80 ketika hasilnya dibagi beberapa waktu yang lalu , bagiku itu dah lumayan karena selama ini memang pelajaran Matematika di sekolahku susah dan tak jarang banyak yang tidak tuntas. Pelajaran yang lain? Ini hasil refleksiku:
Sejarah : 2 kata, ngawur abis… Karena alasan yang sama, ada di hari yang sama dengan Biologi, tentu saja pelajaran ini kembali di anak tirikan. Dari 50 soal ternyata ada yang dapet kisi2 soal 25 nomor yang soalnya sama dengan soal ulangan semester. Sialnya, aku blun simpet baca, baru sempet baca 12 soal dalam waktu 5 menit sebelum masuk ulangan. Huh… sialnya, tentu saja temanku yang uda baca soal itu dengan tenang bisa garap. Sementara aku… mengerjakan dengan feelingku yang jarang benar ketika menjawab soal… Hiks2…
Penjaskes : Berhubung pelajaran yang satu ini mendapat hari yang sama dengan pelajaran sahabat karibnya Matematika, Fisika tentunya. Sudah pasti ini dianak tirikan dengan Fisika. Bayangin aja, Cuma belajar bentar aja bisa garap semua soal. Kok bisa? Ya iya… Karena dari 50 soal, 25 soal pernah keluar di mid semester kemaren dan sama persis lagi soalnya. Di tambah pengetahuan umumnya juga banyak, jadi bisa garap deh meskipun gag blajar… Hahahahaha
Itulah beberapa refleksiku dalam proses pembelajaran selama ulangan semester yang pelajarannya sama dengan pelajaran khas jurusan (Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia). Eh… Kok yang kimia gag ada? Berhubung Kimia jatahnya sendirian, jadi dia gag memakan “korban” hehehe. Tapi soal kimia itu menurutku yang paling susah dari semuanya. Kalau mengenai pelajaran laen selaen mata pelajaran khas jurusan itu, udah gag usah ditanya lagi deh. Pasti persiapannya jauh di bawah mata pelajaran khas jurusan, aku aja jujur aja masih maen viwawa kok waktu ulangan semester. Hahaha…
Sekian refleksi saya terhadap ulangan semester ini, dan semua ulangan itu berhasil saya lewati tanpa mencontek. ^^
Tapi sebaliknya, beberapa kali malah dicontek…
Dan sekarang………..
………...
……..
…….
.....
..
.
Saatnya mengahadapi event yang saya yakin jauh lebih menyenangkan dan dinanti-nantikan oleh para pelajar se-Indonesia. Yaitu Liburan yang berarti bebas dari segala ulangan semester…
Saat ini marilah kita melupakan segala kepenatan kita dan menyambut liburan Natal yang akan tiba…
Met Natal semua… Dan met liburan… Jangan lupa oleh2nya yah…
dashite
Komisi Gratis...
Linknya adalah Komisi Gratis.
Penasaran?
Buka dulu aja...
Intinya
dari Komisi Gratis itu adalah cuma cari komisi (baca:uang) dari ngumpulin member bwat daftar di website itu. Gampang kan?
Tentu aja semakin banyak member yang berhasil kita ajak, maka juga semakin banyak komisi yang kita dapatkan. Berhubung dari namanya "Komisi Gratis", dan ada kata "Gratis" tentu saja kita gag mengeluarkan uang sepeserpun. Jadi tidak ada salahnya aku coba bwat daftar, toh cuma ngisi2 kaya regristasi biasa, akhirnya daftar juga deh. Meskipun sekarang ini komisiku baru
Rp 0,00. Jadi kalau mau daftar lewat aku yah, itung2 nyumbang buat aku... Hehehehe...
Jujur aja aku bener2 gag taw ini lengkapnya tuh tentang apa. Seperti yang aku bilang di atas kalau ini gratis jadi coba2 aja. Jadi kalau ada yang taw informasi tentang itu kasih taw dunk. Juga daftar lewat aku yah. Caranya? klik aja link di atas... Thx... ^^
Sebenernya dari tadi intinya tuh cuma ngajak kalian semua untuk daftar itu...
dashite
Read More..
Thursday, December 11, 2008
Nancy Drew
Ini adalah film yang beberapa waktu yang lalu saya tonton. Penasaran dengan film ini? Ayo baca sampai bawah.
Film "Nancy Drew" adalah film yang berkisah mengenai seorang detektif remaja cewek yang bisa dikatakan hidupnya tidak bisa lepas dari yang namanya unsur detektif. Mulai dari tingkah lakunya sampai semua barang yang dia bawa pasti ada unsur detektifannya. Cerita dimulai ketika Nancy Drew diajak pindah oleh ayahnya ke California agar kehidupan Nancy Drew berjalan seperti anak-anak remaja normal lainnya, karena selama ini Nancy Drew bertindak seperti detektif terus (memecahkan kasus, menyelidiki suatu kasus, mencari barang bukti, dll) dan menurut ayahnya itu sangatlah berbahaya bagi keselamatan Nancy Drew.
Mereka pindah ke rumah milik Dehlia Draycott yang menyimpan segudang misteri untuk dipecahkan, tentu saja Nancy Drew tidak dapat menahan diri dan mulai menyelidikinya. Nancy Drew kemudian menemukan bahwa Dehlia Draycott sebelum meninggal secara misterius, dia menulis surat wasiat kepada anaknya yang anaknya tidak tahu bahwa ibunya adalah Dehlia Draycott. Banyak terror yang menghadang Nancy Drew. Apakah Nancy Drew menyerah? Dan dimana surat wasiat itu disimpan? Dan siapakah pembunuh Dehlia Draycott? Semua pertanyaan itu dapat dijawab setelah anda menyaksikan film "Nancy Drew" tersebut.
Emma Roberts sebagai pemeran utamanya sanggup memerankan tokoh Nancy Drew itu dengan baik. Dia mampu menghidupkan tokoh Nancy Drew dengan baik, tidak hanya sisi detektifnya, tapi juga sisi kehidupan remajanya dan kegembiraan khas remaja. Secara keseluruhan, film ini cocok ditonton oleh remaja. Selain alur cerita yang mudah dimengerti dan tidak memerlukan pikiran kita untuk mencerna setiap adegan, karena adegan demi adegan terus mengalir tanpa perlu kita pikir terlebih dahulu. Ditambah lagi adanya adegan-adegan dan dialog-dialog yang lucu dan mampu menghibur penonton. Cara Nancy Drew dalam mendapat berbagai macam bukti sungguh sangat variatif dan sulit ditebak oleh penonton. Seperti layaknya film detektif, penonton diajak untuk terus berspekulasi siapa penjahatnya, atau buktiya ada di mana, dll. Dengan alasan-alasan di atas, saya merekomendasikan bagi anda yang suka dengan cerita detektif dan misteri untuk menonton film ini, juga bagi para remaja. Film ini cocok untuk mengisi waktu liburan anda yang sebentar lagi anak datang... Selamat Menonton...
dashite
Read More..
Wednesday, December 10, 2008
Berbagi...
Sebuah kisah yang sangat menyentuh bagi siapa saja yang membacanya.
Bener2 bagus dan indah maknanya, serta sangat mengharukan.
===================================================================================
Kisah di bawah ini adalah kisah yang didapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil ! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih
pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung
beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya
pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku
beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga
kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di
counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah
ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk
lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan
mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan
meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak
meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih
sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya
dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat'
dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."
Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh
orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!
Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri
__._,_.___
Read More..
CHIKA
Yah... Akhirnya saya nonton juga nih Film. Tepatnya di 21, Amplas, Jogja, jam 15.30. Tapi ngantrinya dari jam 12 (awalnya mau nonton laskar pelangi, tapi berhubung habis yah uda gag jadi. Akhirnya jam 13.15 nonton Cinlok habis itu nonton CHIKA. Berhubung saya tidak ada teman nonton, maka saya sendiri (ya iya lah...)
Setelah nonton Cinlok di tempat yang sama, saya pindah ke studio 5 karena mau nonton Chika. Sebelum nonton kok saya lihat ada cewek yang mirip ma pemain utamanya yah (Sharon Jessica) tapi gag mirip2 amat juga sih, Tapi sempet kagum juga. Heheheh... Nah, saya masuk pertama loh (bangga?). Akhirnya masuk dan cari tempat duduk di C. Karena orang pertama yang masuk, tentu saja masih sepi dan kosong semua tempat duduknya,
kalau ada yang nempatin serem bgt tuh... Akhirnya cerita dimulai... Eh... film dimulai maksudnya.
Pertama2 film dimulai, menceritakan masa lalu Chika (Sharon Jessica) yang bahagia, mulai dari kelinci yang mati, bikin komik, punya pacar, dll. Sampai suatu hari dia uda janjian ma pacarnya bwat makan es krim, dan papa-mamanya naek pesawat ke Surabaya. Setelah Chika pulang, ada berita kalau pesawat yang dinaikin mereka jatuh papa-mamanya meninggal. Mulai saat itu hidup Chika hancur... Mulai dari pacarnya yang minta putus, sampai komiknya di tolak penerbit. Untuk menghapuskan kesedihan, mereka akhirnya pindah rumah. Di rumah pertama ini Chika langsung dapet masalah, buku desain kakaknya ketinggalan, padahal itu mau dikasih ke Yoza yang mau ke New York dan Chika disuruh nganter bukunya ke kantor kakaknya. Di jalan taksi gag ada, sampai ada taksi yang berhenti di lampu merah dan Chika masuk dan bertemu cowok yang mulai saat itu membuat hidup Chika tidak terduga. Setelah bertengkar dan mengakibatkan handycam cowok itu rusak, dan kakinya kena ban. Lucu banget waktu itu, dialognya kaya gini:
"kayanya ban saya nginjek sesuatu" tanya pak sopir taksi sambil jalanin taksinya.
"stop2x... Itu nginjek kaki orang pak. Mundur2x...". kata Chika.
"ya..." pak sopir sambil mundurin taksi, sementara cowok itu lompat-lompat kesakitan.
"Stop2x pak..." teriak Chika. Tapi terlambat karena taksinya kelewatan mundurnya dan akhirnya nabrak deh. "Sekarang nabrak orang pak..." katanya polos...
Begitu Chika turun dari taksi trus manggil2 cowok itu supaya sadar, eh taksinya pergi karena mungkin takut kena kasus nabrak orang. Karena gag punya tumpangan dan minta bantuan, Chika bermaksud memberhentikan truk. Tapi truknya gag berhenti dan Chika minggir, wih malah di tabrak sedan...
Akhirnya mereka (Chika dan cowok itu yang belakangan ini diketahui namanya Yoza), dirawat di rumah sakit. Dan setelah sadar, Yoza meminta pertanggung jawaban untuk mengganti handy cam yang rusak. Ternyata Chika beranggapan Yoza yang ketabrak tadi tuh Yoza yang dimaksud kakaknya. Jadi dia ngebolehin aja dia nginep di rumahnya berhubung Yoza maksa terus dan ngaku kalau uda telepon kakaknya. Paginya, kakaknya Chika nelfon kalau Yoza itu baru aja dari butiknya, trus mau mampir ke rumah. Begitu Chika liat Yoza yang nginep di rumahnya masih tidur, dia jadi bingung, dan ternyata Yoza yang dimaksud bukan itu. Alias salah orang... Akhirnya Chika ngusir dengan cara nyemprotin obat nyamuk ke matanya (sadis...). Akhirnya Chika ma kakaknya pindah rumah lagi. Dan Yoza nyari rumahnya dan ternyata Chika dah pindah.
Sampai di rumah barunya, bagus bgt rumahnya, Chika ma kakaknya diundang makan ma tetangga sebelah. Begitu masuk rumah tetangganya, ternyata tetangga mereka punya anak cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Yoza. jadi Chika tuh pindah rumah tapi malah pindah ke depan rumahnya Yoza. Tapi berhubung matanya ditutup gara2 dulu disemprot obat nyamuk ma Chika, jadi dia gag bisa liat Chika. Dan setelah makan, Yoza membuka matanya dan melihat Chika yang udah keburu kabur dan Yoza mengejarnya. Karena tidak dapat mengejar, Yoza ngelempar kerikil, dan dibales ma Chika pake batu besar dan ngelempar ke Yoza, tapi gag kena malah kena mobil mamanya Yoza (BMW loh...). Akhirnya mereka lari, dan... mereka menjalani berbagai masalah dan berbagai cerita yang tertulis dengan pena emas dan tidak dapat dilupakan (sok puitis...). Pengen taw kelanjutannya? Apakah Chika berhasil menemukan kembali kebahagiannya? Tonton aja film-nya sendiri dan jangan membajak. Hargai kreatifitas anak bangsa (aslinya males nulis...)
Beberapa hal penting
Film ini kekuatannya ada pada rumah. Entah kenapa rumah dari semua adegan yang ada di rumah tuh bagus-bagus. Pertama, Rumah tua di daerah menteng. Emang sih gag mewah, tapi artistik bgt, banyak pohon ma ada ayunan lagi. Kedua, rumah gag jelas dimana, tamannya bagus bgt tuh. Ada adegan dimana Chika baca surat dari penerbit. Dan bagus bgt ada effect daun ma bunga ke tiup angin. Ketiga, rumah mewah, modern bgt. Aku aja liatnya bengong. Rumah kok bagus bgt tha ini. Lokasinya di salah satu perumahan di Jakarta, yang saya tidak tahu namanya. Pokoknya asli bagus bgt rumahnya...
Waktu adegan di Venice, Italy tuh bisa bagus bgt. Mungkin sutradara ingin menonjolkan keindahan Venice, tapi tanpa mengurangi peran tokohnya. Di sini lah salah satu kelebihan film ini...
Film ini ibarat nasi goreng. Di dalam film ini banyak bahan-bahan yang dicampur. Ada unsur komedinya, romantis, sedikit horror (dikit bgt nih. ya iy lah) dan smuanya pas bgt. Tanpa membuat makna dari film ini hilang.
Shoot anglenya bagus, meskipun ada beberapa shoot yang sudah menjadi andalan sinetron. Yaitu Shoot diputer-puter mengelilingi tokoh... Taw kan maksudnya? Tapi lainnya bagus bgt camera take-nya... Salut2x...
Tentang Musik... Musik yang digarap POTRET nih not bad. Biasa lah tipenya Melly, easy listening. Trus penempatan musik pada adegan sangat cocok dan tidak mengganggu penonton dalam menonton.
Pesan moral. Sebenernya bagus bgt pesan moral dari film ini. Ada di awal film ma akhir film. Kita harus melupakan smua kesedihan kita, dan terus bergerak maju, melangkah ke depan. Jadi kalau ada masalah di hidup kita tuh jangan dipikirin lama-lama, semangat untuk menjalani hidup...
Beberapa kesalahan dalam film ini: Waktu Chika ma kakaknya pindah rumah pertama kali, ada adegan di mobil yang menurut saya kok mobilnya gag jalan. Tapi dalam film itu setelah ngobrol, tiba-tiba kakaknya Chika ngomong "dah sampe...". Padahal jelas2 mobilnya gag jalan. Menurut saya effect-nya kurang bagus waktu itu.
Trus waktu adegan di taman seribu bunga, jelas2 Yoza waktu masuk situ hujan-hujanan dan disusul Chika. Tapi waktu Chiak ketemu ma Yoza di pondok taman itu kok baju Yoza kering? Kok bisa? Kan uda kehujanan.
Waktu adegan Chika ma Yoza ciuman di bawah jembatan di Venice, Italy. Baju Chika pake gaun putih, sedangkan sebelumnya pake baju daster biru. Tapi kok waktu naek kapal bisa ganti? Awalnya aku pikir cuma ganti, tapi adegan habis itu Chika kembali lagi pakai daster biru. Gimana ini? Apakah Chika ganti baju bwat naek gondola (kapal di sungai) aja? Buat apa coba...
Read More..
Perpustakaan...
Gini2 ceritanya...
***
Hari itu hari setelah ulangan mid semester yang jujur bikin aku nyesel banget. Karena aku kebalik jawab soalnya... Hiks2x... Berhubung saat itu aku juga dapet tugas suruh bikin makalah, jadi aku memutuskan untuk mencari buku di perpustakaan sekolahku sebagai bahan refenrensi. Setelah nyampe di sana ternyata komputer yang buat nyari buku itu lagi dipake, ya uda aku nunggu aja. Beberapa menit kemudian (10 menitan lah...) akhirnya aku dapet jatah buat nyari di komputer, tapi entah kenapa tampilannya agak aneh komputernya itu ya uda aku coba aja. Eh... tiba2 komputernya kembali ke sistem DOS yang memang digunakan di komputer sekolahku. Jadi harus ngetik kode2 gag jelas untuk ngembaliin ke program semula. Gawatnya aku gag taw caranya, ya uda aku tanya petugasnya dan ternyata dia juga gag taw gara2 biasanya yang taw itu petugas satunya. Akhirnya karena mau gag mau harus nyari buku ya uda aku otak atik sendiri, akhirnya berkat aksi nekatku untuk mencet2 yang gag jelas eh tiba2 berhasil kembali seperti semula. Masalah pertama selesai... Hore...
Ternyata masalahnya tidak berhenti sampai situ, "Lhoh mau nulis apa? Di sini langsung nulisnya, tapi diketik" Sambil nyerahin kartu perpus yang kosong. "Ow... Trus ngetiknya di mana, di situ ya? Kataku sambil nunjuk mesin ketik di perpustakaan. "Iya... tapi sekarang sudah rusak, kamu cari mesin ketik yang lain aja di luar. harus diketik kalau gag, gag minjem buku" Katanya lagi. Langsung aku terdiam beberapa detik... Dan Aarrrggghhh aku gag jadi minjem buku. Ya uda kali ini aku pulang. Smapai di rumah aku ngetik dendiri pake program komputer yang paling sering digunakan... MS Word... Ngetik sini dan ngetik sana... dan akhirnya selesai, meskipun gag rapi juga seh... Besoknya dengan langkah yang pasti... aku kembali ke perpustakaan dengan maksud meminjam buku dengan kartu perpus bikinan aku sendiri. Dan setelah aku kembali dan mencari buku dan bukunya tidak ketemu... T_T Yang lebih parah lagi waktu aku nunjukin kartuku dan kelasku dilihat dan tiba2 aku ditanya "Lhoh kamu kelas berapa?" tanya petugas perpus. "XII A 2" jawabku. "Kok kartunya yang ini? Harusnya kan yang ini" Sambil nunjukin kartu perpus yang memang warnanya lebih tua. "Jadi ini salah" tanyaku. "iya..." Jawabnya singkat. Wuah... langsung drop semangatku begitu denger itu... Kenapa juga gag dari kemaren ngomong kalau karunya yang itu... Huh Tapi lagi2 aku masih sabar dan aku pulang dengan langkah yang penuh penyesalan... T_T Kalau gini sapa yang salah ya? Gag taw lah... Mau buat kartu perpus dulu nih...
begitu nemu bukunya trus aku mau minjem tapi aku blun punya kartu perpustakaan yang berarti gag bisa minjem (aarrrgghh....). Ya uda aku buat dulu kartunya, aku nulis nama, kelas, alamat, dll seperti waktu aku kelas X, ma kelas XI dulu, trus dibikinin ma petugas perpus. Tapi tiba2 yang jaga perpustakaan ngomong:
Read More..
John Q
***
Pertama, Ketika John Q menjual barang-barangnya, dia pertama-tama menjual sofa, lalu TV, dan terakhir cincin pernikahannya. Hal yang menarik disini adalah John Q benar-benar membuat suatu skala prioritas barang-barang yang akan dijualnya itu. Dia mempertimbangkan faktor-faktor seperti apa akibatnya ketika barang itu tidak ada, dan pengaruh psikologis apa yang muncul ketika dia tidak memiliki barang itu lagi. Dimulai dari barang yang tidak penting sampai barang yang sangat penting bagi dia satu persatu dia jual. Ketika menjual sofa, dia akan merasa tidak bisa beristirahat, lalu ketika menjual TV dia akan merasa tidak bisa mendapat hiburan, dan terakhir ketika dia menjual cincin pernikahannya, dia akan merasa kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Hal itu seperti sudah dipertimbangkan masak-masak oleh John Q. Hal inilah yang sangat mengesankan karena memberi pelajaran bagi kita untuk membuat semacam skala prioritas hal-hal apa yang akan kita lakukan.
Kedua, Ketika di dalam gereja, John Q diajak oleh anaknya untuk menonton pertandingan base ball. Padahal kebaktian saat itu belum selesai. Dan John Q memilih untuk tetap tinggal dalam gereja tersebut. Hal ini ditunjukkan perkataan John Q dalam nyanyian di gereja itu yang berbunyi “Yes, Jesus Love Me”. Artinya John Q tetap tinggal dalam gereja dan Yesus mencintai dia sama seperti sepotong lirik lagu di atas. Hal yang menarik di sini adalah John Q berhasil memilih pilihan yang tepat, dan menurut saya iyu yang terbaik, dengan tetap tinggal di gereja. Hal ini memberi pelajaran bahwa kita dalam memilih suatu pilihan itu haruslah memilih pilihan yang terbaik dan jangan sampai kita salah memilihnya.
Ketika John Q sebelum melakukan keinginannya untuk bunuh diri agar jantungnya dipakai buat Mike, dia menelepon Mike dan Denise untuk menghibur Mike juga menyampaikan kabar bahwa jantung Mike sudah ada penggantinya (jantung John Q sendiri). Di dalam pembicaraan John Q dengan Mike disitu terasa sekali situasi kekeluargaan yang sangat erat dan harmonis. Terlihat sekali bagaimana cinta kasih bapak kepada anaknya yang sampai mau mengorbankan nyawanya demi anaknya. John Q masih bisa menghibur Mike dengan senang dan John Q yang dengan sangat terbeban tetapi dengan ikhlas mau memberikan jantungnya sendiri untuk dipakai Mike demi kelangsungan hidupnya. Di dalam percakapan telefon itu dan didengar oleh banyak orang karena disadap teleponnya dan ditayangkan dalam TV. Ekspresi orang-orang yang melihat tanyangan itu sangatlah sedih dan merasa peristiwa John Q menelepon Mike itu sangat menyentuh hati mereka. Yang mengesankan adalah bahwa ternyata begitu besar kasih orang tua pada anaknya yang dengan tulus ikhlas mau memberikan segala sesuatu yang dia punya tanpa mengharapkan balasan dari anaknya. John Q mau memilih untuk mengorbankan nyawanya bagi anaknya daripada nyawa anaknya sendiri yang hilang.
Visi dan Misi John Quincy Archibald dan Letnan Frank Grime adalah:
1. John Quincy Archibald
• Visi : menyelamatkan anaknya (Mike) yang terkena penyakit jantungnya membesar dan harus dilakukan operasi transplantasi jantung. Maka John Q harus mencari dana untuk biaya operasi dan harus mencari jantung baru untuk Mike.
• Misi : menjual semua barang miliknya untuk biaya operasi Mike dan juga untuk memasukkan nama Mike ke dalam daftar penerima transplantasi jantung.
2. Letnan Frank Grime
• Visi : membuat situasi yang kritis akibat penyanderaan yang dilakukan oleh John Q, menjadi situasi yang normal.
• Misi : Melakukan pendekatan dengan jalan damai dengan John Q lewat Handy Talkie (HT), dan melakukan negosiasi dengan John Q. John Q melepaskan tawanan dan sebagai gantinya nama Mike akan berada di daftar penerima transplantasi jantung.
Jika saya menjadi John Q dengan keadaan hanya memiliki uang 1000 dolar, saya akan melakukan beberapa cara untuk mendapatkan uang. Sebagian dari uang itu akan saya pakai untuk membuat suatu usaha kecil-kecilan yang menghasilkan laba yang besar dalam waktu yang singkat. Juga saya akan memasang iklan di jalan-jalan yang intinya meminta sumbangan untuk biaya operasi. Saya juga akan berkeliling-keliling untuk mencari dana dari lembaga-lembaga sosial, donatur-donatur, teman-teman saya untuk sedikit meringankan dana dalam bentuk meminjamkan uang atau bahkan memberi uang. Terakhir saya akan menjual barang-barang yang sekarang ini saya anggap kurang berguna dan uang-uang yang terkumpul itu nantinya dapat untuk membiayai operasi Mike dan jika ternyata uang itu masih kurang, salah satu jalannya adalah memohon kepada pihak rumah sakit untuk menekan biaya operasinya agar uang yang sudah terkumpul dapat digunakan untuk membayar. Terakhir ketika permohonan untuk keringanan biaya tidak dipenuhi, maka saya akan mencari rumah sakit lain yang memberikan fasilitas yang sama tetapi dengan biaya yang lebih murah. Dan tidak lupa juga saya akan berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan Mike dari penyakitnya dan dapat kembali beraktifitas seperti semula. Mike harus sembuh karena dia adalah anak satu-satunya dari John Q, sehingga sebisa mungkin saya sebagai John Q akan melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk menyembuhkan Mike.
3 Nilai yang bisa diambil dalam film John Q:
1. Pengorbanan
John Q dengan rela berkorban untuk melunasi pembayaran pengobatan anaknya di rumah sakit yang jumlahnya mahal, John Q rela untuk melakukan apa saja, termsuk menual barang-barangnya. Dia rela untuk menjual TV, juga cincin pernikahan (padahal dalam budaya orang kulit hitam, cincin pernikahan itu sangat beharga nilainya tapi John Q tetap rela untuk menjualnya). Tanpa adanya rasa rela berkorban di dalam hati John Q ini, dia pasti tidak mau mengoperasi anaknya karena mahalnya biaya, dan dia pasti lebih memilih anaknya untuk tidak dioperasi dan hanya menunggu waktu saja untuk meninggal. Tetapi John Q tidak berbuat demikian dan memilih untuk mengorbankan apa yang dia punya termasuk nyawanya. Dia juga rmau mengorbankan nyawanya agar jantungnya diambil dan diserahkan kepada anaknya agar anaknya tetap hidup.
2. Cinta Kasih Ibu Pada Anaknya
Ibu dari Mike (Denise) sangat mencintai anaknya dengan tulus. Hal ini dapat dilihat ketika Mike sedang berada di rumah sakit dan dia dalam keadaan lemah, Denise dengan setia menemaninya. Juga waktu Mike dalam keadaan sadar, Denise menghiburnya. Hal itu menunjukkan betapa besar cinta kasih orang tua pada anaknya yang diwujudkan dalam bentuk setia menemaninya waktu sakit. Tanpa adanya cinta kasih, pasti Denise memilih untuk tidak menemani Mike dan menyerahkannya saja pada suster atau petugas yang ada di sana. Tentu saja Denise bisa melaukannua itu tapi dia tidak mau dan memilih untuk menemani Mike di rumah sakit. Sungguh indah rasanya jika dalam keluarga itu terdapat cinta kasih ini.
3. Keberanian
John Q, memiliki rasa keberanian yang sangat besar, dia dengan berani melakukan aksi penyanderaan di dalam rumah sakit yang berakibat situasi menjadi “rusuh” dan banyak polisi mengepung dia. Dia dengan berani melakukannya itu karena di ingin Mike mendapat jantung baru dan Mike harus dimasukkan ke daftar penerima tranplantasi jantung di urutan pertama agar nyawanya terselamatkan. Sehingga dengan bermodalkan keberanian, John Q rela untuk melakukan hal tersebut. Juga John Q dengan berani ingin melakukan aksi bunuh diri dengan tujuan jantungnya nanti dapat dipakai oleh Mike sehingga Mike selamat dan tidak meninggal. Tanpa keberanian, John Q pasti tidak akan melakukan hal-hal di atas dan John Q pasti akan memilih untuk menyerah pada keadaan, tetapi John Q tidak memilih hal tersebut dan dengan berani mengambil segala resiko yang ada.
dashite
Read More..
Tuesday, December 9, 2008
Banjir...
"Enaknya di sini gag kena banjir..."
dan akupun terus memacu motorku dengan santainya sampai di lampu merah. Tentu saja aku berhenti di lampu merah masa mau jalan?. Setelah lampu merah berganti hijau, akhirnya kembali kujalankan motorku, tapi tiba2 terjadi kemacetan di depan sekolahku, Jb. Saat itu posisiku ada di sisi kanan jalan, kuputuskan untuk mengambil sisi kiri jalan yang sepi. Baru aja mau ke sisi kiri, langsung aku kembali ke sisi kanan. Kenapa? Ternyata di sisi kiri jalan itu sudah tergenang air yang cukup tinggi dan tentu saja kalau lewat situ bisa membuat mesin motorku berhenti (lebay..). Akhirnya aku melanjutkannya lagi dengan menghadapi kemacetan itu. Makin lama entah kenapa air di jalan itu makin tinggi dan makin deras arusnya kena ke motorku. Feelingku mulai gag enak lagi nih, begitu ada jalan belok ke kanan akhirnya akupun belok ke kanan untuk menghindari kemacetan itu. Sialnya... waktu aku belok ke kanan itu merupakan pusat aliran banjir di jalan sebelumnya itu. Bayangin aja air setinggi lutut (sepertinya) nekat aku terobos dengan motorku yang sudah terbilang agak tua dan alergi pada aliran air. Untung di depanku ada mobil sehingga arus airnya itu kepotong oleh mobil dan motorku hanya kena sedikit. Tapi tetep aja masih kena dan sampai2 mesin motorku mengeluarkan asap dan tetap nekat kuterobos. Begitu ada jalan ke kiri akhirnya aku belok ke kiri, dan bermaksud untuk ke jalan colombo, beruntung tidak kena banjir lagi untuk sampai ke sana. Baru beberapa meter di jalan colombo, tiba-tiba di atas jalan raya colombo ada tumpahan seperti entah itu minyak tanah atau bensin yang pasti warnanya seperti pelangi dan itu kalau bukan bensin ya minyak tanah tadi itu. Mulai lagi feelingku jadi tidak enak, dan bener aja beberapa meter ke depan sudah ada orang2 yang menyuruh para pengguna jalan raya untuk balik karena beberapa meter lagi di jalan itu air menggenang lebih tinggi lagi dan tidak memungkinkan untuk dilewati. Huh... terpaksa balik lagi dan rasa di dalam hati ini mulai bingung mau lewat jalan mana lagi atau mau pulang aja? Akhirnya aku teringat satu gang lagi yang tembus ke jalan Solo untuk bisa ke tempat les, ya sudah kucoba lewat gang itu dan beruntungnya jalan Solo tidak tergenang banjir.
Dan sampailah aku di tempat les dengan selamat dan dalam keadaan terlambat cukup lama, karena perjuangan dan petualanganku menembus dan menghindari banjir. Dan satu lagi... Aku baru sadar kalau jas hujanku saat itu meskipun sudah aku buat sedemikian rupa agar air hujan tidak masuk (baca: sudah bolong), tapi tetap saja tidak bisa mencegah basahnya bajuku. Dan begitu masuk ke tempat les, smuanya pada bingung dan bukan hanya mereka yang bingung, tapi aku juga bingung kenapa hanya aku satu-satunya yang basah dan seperti mandi dan tidak mengeringkan badan pakai handuk? Dan juga beberapa saat kemudian temanku, yang rumahnya tidak jauh dari gang tempat sumber banjir yang aku terobos lagi, datang dalam keadaan kering sekali. Akupun makin heran saat itu dan kesimpulanku hanya satu... jangan pernah mengejek keadaan jalan lain yang keadaannya lebih buruk daripada jalan yang sedang kita lewati...
dashite
Read More..
Pindahan...
Yap... Blog ini sudah lama gag dibuka dan gag diurus...
tapi sekarang mungkin akan diurus lagi... Kalau mau liat blog yang sebelumnya bisa dilihat di http://kevinmolii.blog.friendster.com/
Tunggu postingan selanjutnya
dashite
Read More..