Suatu hari, ketika lagi asik2nya maen, kali ini shuttlecock-nya tidak nyangkut di pohon biasa,
tapi di suatu pohon yang mirip cemara, tapi rantingnya keras dan tinggi. Itu tuh yang di gambar ada putih2nya.
Seperti biasa jurus "Sandal Attack" aku gunakan, tapi setelah berkali-kali mencoba, shuttlecock itu masih aja ada di atas pohon. Dan sialn
ya, sandal merah "Reebok" justru ikut naek ke atas pohon.
Setelah mikir2, dan tiba2 aku melihat ada suatu alat yang biasa digunakan untuk menampung sampah yang bahasa kerennya "serok" di bawah pohon.
Hmm. . Ideku untuk meminjam sebentar serok itu-pun muncul. Kali ini jurusku sedikit di update menjadi "Serok Attack". Setelah beberapa kali, bukannya shuttlecock itu yang turun ke bawah. Tapi Serok itu malah ikut2an naek ke atas pohon.
Astaga. .
Pohonnya hebat bgt tuh.
Aku tidak menyerah sampai di situ. Jadi aku balik lagi ke rumah (dengan hanya memakai 1 sandal tentunya) dan ngambil semacam tongkat pramuka untuk menurunkan kedua benda yang ada di atas pohon tersebut. Setelah melalukan seperti atlet "Lempar Lembing", dan akhirnya. . . Jeng. Jenngg. Jeeenngg. . Tongkat itu-pun ikut naek ke atas pohon. Gubrak . .
Sayang fotonya gag jelass jadi gag aku upload. Tapi serok yang sebelumnya naek, jatuh juga (Fiuhh..).
Dengan sedikit perjuangan setelah itu, akhirnya semua benda itu (tongkat, sandal, ma shuttlecock) jatuh ke tanah. . Horee.
Coba klo serok itu gag jatuh, pasti tukang taman yang biasa bersihin taman bingung. Ilang kemana tuh serok. Bisa2 dikira dicuri penunggu pohon dan dibawa naek ke atas. Parahnya, bisa masuk ke majalah "Misteri". Trus diwawancarai kesaksian warga sekitar. Bisa masuk majalah harusnya aku. . Hahaha
lebay mode on pagi2 gini. .
dashite